Senin, 05 Maret 2018

Penguat Tidak Membalik (Non Inverting)




Penguat Tidak Membalik (Non Inverting)

     Penguat Tak-Membalik (Non-Inverting Amplifier) merupakan penguat sinyal dengan karakteristik dasar sinyal output yang dikuatkan memiliki fasa yang sama dengan sinyal input. Penguat tak-membalik (non-inverting amplifier) dapat dibangun menggunakan penguat operasional, karena penguat operasional memang didesain untuk penguat sinyal baik membalik ataupun tak membalik. Rangkain penguat tak-membalik ini dapat digunakan untuk memperkuat isyarat AC maupun DC dengan keluaran yang tetap sefase dengan sinyal inputnya. Impedansi masukan dari rangkaian penguat tak-membalik (non-inverting amplifier) berharga sangat tinggi dengan nilai impedansi sekitar 100 MOhm.

Rangkaian diatas merupakan salah satu contoh penguat tak-membalik memnggunakan sumber tegangan DC simetris. Dengan sinyal input yang diberikan pada terminal input non-inverting, maka besarnya penguatan tegangan rangkaian penguat tak membalik diatas tergantung pada harga Rin dan Rf yang dipasang. Besarnya penguatan tegangan output dari rangkaian penguat tak membalik diatas dapat dituliskan dalam persamaan matematis sebagai berikut:



Apabila besarnya nilai resistor Rf dan Rin rangkaian penguat tak membalik diatas sama-sama 10KOhm makabesarnya penguatan tegangan dari rangkaian
 penguat diatas dapat dihitung secara matematis sebagai berikut:

Minggu, 04 Maret 2018

Kenapa Iran Tingkatkan Perannya di Suriah?


Seiring dunia yang terus gagal dalam menghentikan tumpahnya darah warga sipil di Suriah, Iran mempertahankan dua tujuan utama untuk menyelamatkan muka mereka di tanah airnya dan menaikkan harga kesepakatan yang sangat mungkin akan terjadi di masa depan. Rezim Assad terus-menerus membom warga yang tidak bersalah di Ghouta Timur dekat Damaskus, menewaskan sedikitnya 500 orang. Petugas penyelamat terus-menerus menarik warga sipil yang tewas di bawah puing-puing bangunan. Karena Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan sebuah resolusi gencatan senjata 30 hari, jelas bahwa untuk mendukung tuntutan tersebut diperlukan tindakan yang kuat.

Neraka di Bumi itu Bernama Ghouta Timur

Karena pembunuhan itu mengerikan, kita harus ingat bahwa Teheran adalah kekuatan pendukung yang mempertahankan rezim Suriah sebagai bagian dari kerajaan Syiah-Persia yang diimpikan. Iran terus memperluas pijakan di Suriah, sementara negara-negara Arab di seberang Teluk, yaitu Jerman dan Prancis juga terdengar membuat tuntutan yang kuat. Uni Eropa secara keseluruhan juga harus membuat Iran mengerti bahwa kekejaman semacam itu tidak dapat diterima. Sejak Assad mengobarkan perang melawan rakyatnya sendiri, rakyat Suriah pada tahun 2011, Iran telah menempatkan seluruh dukungannya di belakang kediktatoran Assad, dan meminta dukungan udara Rusia pada tahun 2015 untuk memastikan kelangsungan rezim tersebut, karena mengetahui kekuasaannya sendiri akan terancam jika kehilangan Damaskus.

Iran Dibalik Pembantaian Aleppo

Setelah jatuhnya Aleppo dan setelah IS diusir dari Raqqa, dan terutama setelah menikmati pendekatan penuh hormat dari Obama, sumbu Teheran-Moskow-Damaskus ini sekarang memiliki jalur yang berfokus pada markas oposisi Suriah yang tersisa. Aliansi ini akan berusaha untuk membangun kembali kendali Assad atas Suriah melalui perdamaian yang disponsori oleh Rusia, yang merendahkan upaya dukungan PBB yang sudah lemah. Rusia akan menuntut mempertahankan pangkalan militernya, dan Iran berusaha mencapai keinginan panjangnya untuk membangun pengaruh yang berarti di seluruh wilayah tersebut hingga ke Laut Tengah (Mediterranean). Seperti diberitakan secara luas, di daerah yang sekarang dikuasai oleh Assad, Iran sedang berupaya mengokohkan kehadiran militer Korps Pengawal Revolusi Islam (the Islamic Revolutionary Guard Corps-IRGC), Hizbullah Lebanon, tentara Syiah bayaran dari Pakistan, Irak dan Afghanistan, dan proxy Suriah setempat. Penasihat Keamanan Nasional AS H.R. McMaster mengungkapkan keprihatinannya pada bulan Desember tentang “kemungkinan Iran memiliki tentara proxy.” Perkiraan menunjukkan bahwa milisi Syiah Hizbullah membangun sebuah armada 100.000 roket yang berbasis di Lebanon dan mungkin juga Suriah. Kekuatan Iran seperti itu di Suriah menimbulkan potensi perang Timur Tengah lainnya, walaupun Teheran pasti akan mundur mengetahui peralatannya tidak memiliki kapasitas seperti itu.

Mata-mata Zionis di Iran: Kerusuhan Saat Ini Tidak Dapat Menggulingkan Rezim

Walaupun Iran secara terbuka mengatakan tujuan akhir mereka adalah “memerangi Israel,” namun pemimpin Quds Force dari IRGC, Qasem Soleimani, baru-baru ini mengatakan bahwa niat utama mereka ada dua. Kebutuhan Teheran untuk terus berperang di luar negeri meningkat karena demonstrasi baru-baru ini di tanah air. Awal bulan ini ketegangan meningkat di seluruh wilayah tersebut saat militer Israel menembak jatuh sebuah drone yang diluncurkan oleh pasukan yang didukung oleh Iran dari kota Homs, Suriah. Jet tempur juga dikerahkan untuk menargetkan pangkalan yang mengendalikan drone, sejajar dengan target militer lainnya.

Iran: Setelah Aleppo, Kita akan Bantai Bahrain dan Yaman

Eskalasi ini muncul dari mentalitas Iran yang menunjukkan sikapnya di luar negeri untuk mempertahankan pengaruh di antara basis sosial yang sudah semakin berkurang di tanah air. Keadaan hari ini memaksa Pemimpin Tertinggi Syiah Iran Ali Khamenei untuk secara terbuka mengakui bahwa warga mengkritik pemerintah yang berkuasa dan posisinya. Pada situasi yang luar biasa bagi penguasa Iran, berbohong mengenai posisi yang kuat di luar negeri melawan musuh-musuh asing juga memberikan alasan bagi Teheran untuk menolak perbedaan pendapat domestik. Bagi Iran, sangat penting bagaimana masyarakat global merespons loncengnya, memahami kapan waktunya untuk mundur dan kapan waktu yang tepat untuk melanjutkan permusuhan. Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir, dalam pidato Parlemen Eropa menekankan perlunya kerja sama global untuk mencegah campur tangan Iran di luar negeri, menambahkan bahwa Teheran harus mengakhiri upayanya dan “revolusi telah berakhir.”

Menlu Arab: Iran Sumber Bahaya Terbesar

Di seberang Atlantik, Wakil Presiden AS Mike Pence mengulangi fakta bahwa Teheran tetap menjadi pendukung utama milisi Syiah internasional, memperingatkan Washington tidak akan lagi mentolerir kegiatan destabilisasi Iran di seluruh wilayah Timur Tengah. Dan saat kembali dari tur Timur Tengahnya, Ed Royce, Ketua Komite Urusan Luar Negeri AS mengeluarkan sebuah pernyataan menekankan ancaman yang diajukan Iran untuk seluruh wilayah Timur Tengah. Tindakan finansial dan diplomatik terhadap program rudal Iran dan dukungan Iran terhadap kelompok bersenjata dibahas dalam pertemuan Royce, menurut sebuah pernyataan. Kembali ke Benua Hijau, Kanselir Jerman Angela Merkel telah meminta Uni Eropa meningkatkan tekanan pada Rusia dan Iran untuk mengakhiri kekerasan Suriah. Merkel memiliki kesempatan dan pengaruh untuk memimpin Eropa menyingkirkan kebijakan pertarungannya berhadapan dengan Iran dan berdiri seolah-olah pada sisi yang benar. Memahami situasi yang sedang dihadapi, Iran menaikkan agresinya di Suriah – seperti pengeboman yang kejam di Ghouta Timur – untuk digunakan sebagai pengungkit kemungkinan pembicaraan di masa depan mengenai program rudal balistiknya dan campur tangan dalam urusan internal negara lain.

AS dan Kanada Dukung Demontrasi Anti Pemerintah Iran

Masyarakat Internasional, dan khususnya Uni Eropa, harus prihatin bahwa Timur Tengah mengalami gelombang baru ketegangan yang berbahaya. Presiden AS Donald Trump berjanji pada Oktober lalu untuk melawan aktivitas “destabilisasi” Iran dan dukungannya terhadap proxy (kelompok bersenjata Syiah global) di wilayah Timur Tengah. “Sudah saatnya menyadari bagaimana Iran perlu meningkatkan taruhannya di Suriah untuk terus-menerus menolak perbedaan pendapat di tanah airnya dan memperbarui perdebatan sengit. Jawabannya adalah mendukung pemberontakan rakyat Iran terhadap pemerintah yang berkuasa dan secara signifikan menaikkan nilai peran destruktif Teheran di luar perbatasannya dengan mengancam memberlakukan kembali sanksi melumpuhkan yang menargetkan entitas rezim Suriah.

Kamis, 01 Maret 2018

Hero Build Guide Aurora Mobile Legends


Kali ini saya akan membagikan ​guide build item Aurora ​Mobile Legends. Aurora adalah hero mage yang memiliki kemampuan untuk melambatkan dan membekukan musuh. Untuk dapat membekukan musuh-musuhnya, ia harus memaksimalkan ​bar yang ia miliki dengan mengeluarkan kemampuannya sebanyak 4 kali.

Setelah ​bar penuh, kemampuan milik Aurora berikutnya dapat membekukkan semua musuh yang terkena kemampuan tersebut. Selain itu, jika Aurora menyerang menggunakan kemampuannya ke musuh yang sedang beku, ​damage nya akan bertambah.

Kemampuannya yang pertama adalah Frost Shock, yang melempar bola es ke arah depan untuk menyebabkan ​damage dan melambatkan musuh. Kemampuan ini memiliki ​cooldown empat detik saja, cocok sekali untuk kamu ​spamming dan segera memaksimalkan ​bar yang dimilikinya. Sayangnya, kemampuan ini sedikit lambat dan sedikit susah untuk mengenai musuh-musuhnya.

Berbeda dengan kemampuan pertamanya, kemampuan kedua milik Aurora yaitu Bitter Frost dapat langsung menyerang musuh tanpa harus kamu arahkan. Kemampuan ini memiliki ​damage  yang lebih besar daripada Frost Shock dan juga dapat melambatkan musuh sebesar 80% selama 1.5 detik. 

Kemampuan terakhir atau ​ultimate milik Aurora adalah Coldness Destroy, mengeluarkan bola es besar dari langit untuk memberikan ​damage​ dan efek ​slow  ke semua musuh di area tertentu. Kamu dapat menggunakan kemampuan ultimate ini ketika musuh beku untuk memberikan ​damage ​ yang sangat tinggi. 

Setelah mengetahui semua kemampuan milik Aurora, selanjutnya saya akan menyampaikan ​item-item apa saja yang cocok digunakan oleh hero Aurora. Berikut adalah item-item yang akan digunakan oleh Aurora pada ​guide build item Aurora ​Mobile Legends kali ini. 

Clock of Destiny 
 



Clock of Destiny adalah ​item  yang dapat berkembang menjadi kuat dengan berjalannya waktu. ​Item​ ini dapat memperkeras hero Aurora dan memberikan ​magic power yang cukup besar juga. Saya merekomendasikan ​item​ ini menjadi ​item​ pertama yang harus dimiliki oleh hero Aurora. 

Arcane Boots
 

Untuk dapat memberikan ​damage yang sangat besar dengan skill dan sekaligus mempercepat jalan hero Aurora, maka kamu harus memiliki ​item Arcane Boots. ​Item​ ini dapat menembus pertahanan ​magic​ musuh sebesar 15 poin. 

Glowing Hand
 

Dengan Glowing Hand, setiap kali kemampuan kamu mengenai hero musuh, ia akan terkena tambahan ​damage  berupa DPS. Besar ​damage​ nya tergantung dari sisa HP (​current ​ HP) yang dimiliki musuh saat itu juga. ​Item​ ini juga memberikan ​magic penetration sebesar 15 poin (Sama dengan Arcane Boots). Selain itu,​item​ ini memberikan kecepatan berjalan sebesar 5%. 
Ice Queen Wand
 

Item​ berikutnya pada ​guide build item​ Aurora ​Mobile Legends ​ adalah Ice Queen Wand. Item​ ini dapat membantumu memperlambat jalan musuh lebih lagi. Selain itu, ​item​ ini juga dapat menambah kecepatan berjalanmu. Buat semua musuhmu berjalan seperti siput, sementara kamu dapat berjalan dengan sangat cepat!

Item berikutnya pada ​guide build item​ Aurora ​Mobile Legends ​ adalah Holy Crystal. Untuk dapat menghasilkan ​damage ​ yang sangat besar, maka kamu membutuhkan ​booster magic power​ . Item yang dapat memberikanmu ​magic power​ sangat tinggi adalah Holy Crystal sendiri. Dengan ​item​ ini, kamu dapat menghasilkan ​damage ​ yang sangat tinggi! 

Devil Tears 
 

Setelah ​late game​ , kamu akan membutuhkan ​item​ bernama Devil Tears. Dengan ​item​ ini kamu dapat menembus pertahanan ​magic​ musuh sampai dengan 70%! Kamu wajib menggunakan item ini pada ​late game​ , karena kebanyakan hero musuh sudah memiliki item​ dengan pertahanan ​magic​ tinggi di ​late game

Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia



Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia - Bagaimana perjalanan dan pelaksanaan politik luar negeri Indonesia? Sebagai jawaban atas pertanyaan ini, berikut akan diuraikan tentang sifat politik luar negeri Indonesia serta perkembangan-perkembangannya dewasa ini.

1. Bebas Aktif Sebagai Sifat Politik Luar Negeri Indonesia
Sejak Bung Hatta menyampaikan pidato berjudul ”Mendajung Antara Dua Karang” (1948) negara Republik Indonesia menganut politik luar negeri yang bebas dan aktif. Bebas artinya Indonesia berhak menentukan sendiri dalam sikap serta pandangan internasionalnya, terlepas dari kekuatan-kekuatan negara besar. Aktif artinya  tetap ikut andil dalam setiap upaya meredakan ketegangan yang terjadi di dunia internasional. RI tidak berpangku tangan dalam setiap persengketaan yang terjadi di berbagai kawasan internasional.

2. Beberapa Pengalaman Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia
Dapatkah pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bersifat bebas aktif tersebut mengalami perubahan? Secara umum seharusnya tidak. Namun, karena politik luar negeri merupakan ”perpanjangan tangan” dari politik dalam negeri perubahan tersebut bisa menjadi mungkin. Pengalaman-pengalaman pada zaman Presiden Sukarno tahun 1960-an, zaman Orde Baru, juga Habibie, Abdurrahman Wahid, serta Megawati ketika memegang pemerintahan adalah sebagai contohnya.

Pada zaman Presiden Sukarno (1945-1965) misalnya, politik luar negeri RI saat itu condong ke negara-negara sosialis. Ingat, saat itu ada istilah ”poros Jakarta Beijing”. Selain itu, hubungan Jakarta-Moskow (Rusia), Beijing (RRC), dan Hanoi (Vietnam) yang merupakan kekuatan penting sosialis (komunis) juga erat. Sebaliknya terhadap negara-negara barat, hubungannya tampak renggang atau bahkan bermusuhan.

Bagaimana dengan politik luar negeri pada zaman Orde Baru? Bagaimana pula dengan pengalaman politik luar negeri pada masa Presiden Habibie, Abdurrahman Wahid, dan Megawati?

Pada zaman Orde Baru politik luar negeri Indonesia justru berbalik total. Politik luar negeri RI menjadi lebih condong kepada negara-negara Barat di bawah Amerika Serikat (AS). Sementara itu politik luar negeri RI pada masa pemerintahan Habibie tidak ada yang menonjol, sebab keadaan pemerintah ketika itu lebih banyak disibukkan oleh berbagai masalah dalam negeri.

Zaman pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, politik luar negeri RI malah tampak berbeda lagi. Ketika itu presiden Wahid berkunjung ke RRC dan AS sekaligus. Terakhir, pada masa pemerintahan Megawati, kebijakan politik luar negeri RI kembali condong kepada negara-negara Barat. Karena itu, meskipun secara umum politik luar negeri RI adalah tetap, akan tetapi, arahnya tergantung kepada kepentingan nasionalnya saat itu.

3. Perkembangan Politik Luar Negeri Dewasa Ini
Bagaimana perkembangan politik dalam era globalisasi dewasa ini? Jawaban atas pertanyaan tersebut antara lain bisa disimak sebagai berikut.

a. Politik Luar Negeri dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999
Undang-undang ini berisi tentang hubungan luar negeri. Dalam hubungannya dengan politik luar negeri, undang-undang ini menyatakan, bahwa ”hubungan luar negeri yang bebas dan aktif diabdikan untuk kepentingan nasional”. Kata ”bebas aktif” merupakan politik luar negeri yang pada hakikatnya bukan politik netral. Akan tetapi merupakan bentuk politik luar negeri yang bebas menentukan sikap dan kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional dan tidak mengikatkan diri pada suatu kekuatan dunia. Selain itu, secara aktif Indonesia juga memberikan sumbangan, baik dalam bentuk pikiran, maupun partisipasi aktif dalam menyelesaikan konflik, sengketa, dan permasalahan dunia lainnya, demi terwujudnya perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sedangkan ”diabdikan kepada kepentingan nasional” berarti politik luar negeri yang dilakukan adalah untuk mendukung terwujudnya tujuan nasional sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945.

b. Politik Luar Negeri dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 Undang-undang ini memberikan kekuasaan kepada menteri untuk mengambil langkah-langkah dalam membuat serta mengesahkan perjanjian internasional.

c. Politik Luar Negeri dalam GBHN 1999-2004 dan RPJM 2000 - 2004
Pada bagian ”Tujuan dan Sasaran Pembangunan Nasional sebagai amanat GBHN 1999 - 2004” dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2000 - 2004 tentang Politik Luar Negeri dikatakan : ”Terwujudnya politik luar negeri yang berdaulat, bermartabat, bebas dan proaktif bagi kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global.

d. Politik Luar Negeri dalam RPJP Nasional Tahun 2005-2025
RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) Nasional merupakan dokumen perencanaan pembangunan nasional sebagai penjabaran dibentuknya Pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dalam bentuk visi, misi, dan arah pembangunan nasional untuk masa 20 tahun ke depan dengan kurun waktu 2005-2025.

Pada Bab IV tentang Arah Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 menyangkut hubungan luar negeri antara lain disebutkan: ”dalam rangka Indonesia yang maju, mandiri dan adil, Indonesia sangat penting dalam politik luar negeri dan kerjasama lainnya baik di tingkat regional, maupun internasional mengingat situasi politik dan hubungan internasional lainnya yang terus mengalami perubahan-perubahan yang sangat cepat.

Selanjutnya dalam pelaksanaan politik luar negeri tersebut dapat diringkaskan beberapa keterangan sebagai berikut:

·         Peranan hubungan luar negeri ditingkatkan dengan penekanan pada proses pemberdayaan posisi Indonesia sebagai negara bangsa.

·         Peningkatan kapasitas dan integritas nasional melalui keterlibatan di organisasi- organisasi internasional.

·         Optimalisasi pemanfaatan diplomasi dan hubungan luar negeri dengan memaknai secara positif berbagai peluang menguntungkan bagi kepentingan nasional yang muncul dari perspektif baru dalam hubungan internasional yang dinamis.

·         Peningkatan efektifitas dan perluasan fungsi jaringan-jaringan yang ada demi membangun kembali solidaritas ASEAN di bidang politik, kebudayaan, dan keamanan menuju terbentuknya komunitas ASEAN yang solid.

·         Pemeliharaan perdamaian dunia melalui upaya peningkatan saling pengertian politik dan budaya, baik antarnegara maupun antar masyarakat di dunia.

·         Penguatan jaringan kebudayaan dan kerja sama yang produktif antara aktor-aktor negara dan aktor-aktor non-negara yang menyelenggarakan hubungan luar negeri.


Enam Prinsip Pokok Politik Luar Negeri Indonesia

Indonesia mendasarkan politik luar negerinya pada enam prinsip pokok. Masing-masing prinsip tersebut adalah:

  • Negara Indonesia menjalankan politik damai.
  • Negara Indonesia bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai dengan tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing.
  • Negara Indonesia memperkuat sendi-sendi hukum dan organisasi internasional untuk memimpin perdamaian yang kekal.
  • Negara Indonesia berusaha mempermudah pertukaran pembayaran internasional.
  • Negara Indonesia membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman kepada piagam PBB.
  • Negara Indonesia membantu perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih dijajah.


Pelaksanaan Sistem Politik di Indonesia



Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara. SISTEM POLITIK menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses yang langggeng. Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya. Pelaksanaan sistem politik Indonesia tidak lepas dari perkembangan sistem politik demokrasi dan sejarah ketatanegaraan Indonesia. Sistem politik di Indonesia telah ditentukan dalam UUD 1945 bahwa Indonesia adalah Negara kesatuan berbentuk republic dan kedaulatan berada di tangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya oleh majelis permusyawaratan rakyat (MPR). Berikut akan diuraikan mengenai sistem pelaksanaan politik Indonesia sejak awal kemerdekaan sampai sekarang:

1.       Sistem politik Liberal di Indonesia dikeluarkannya maklumat pemerintah 14 November 1945 sampai dikeluarkan dekrit presiden 5 Juli 1959. Asas-asas sistem politik liberal sebagai berikut:

·         Mengunakan dasar Negara Pancasila

·         Berdasarkan UUD 1945, UUD RIS 1949, dan UUD sementara 1950.
UUD RIS 1949: Konstitusi RIS tersebut mulai beelaku tgl 27 Desember 1949, yg terdiri atasMukadimah berisi 4 alinea, Batang Tubuh yg berisi 6 bab & 197 pasal, sertasebuah lampiran. Negara negara bagian ituadlh : Negara Republik Indonesia, Indonesia Timur, Pasundan, Jawa Timur,Madura, Sumatera Timur, Sumatera Selatan. Selain itu terdapat pula satuankenegaraan yg berdiri sendiri, yaitu : Jawa Tengah , Bangka, Belitung, Riau,Kalimantan Barat, Dayak Besar, Daerah Banjar, Kalimntan Tenggara &Kalimantan Timur.

UUD Sementara 1950: UUDS 1950, adalah konstitusi yang berlaku di negaraRepublik Indonesia sejak 17 Agustus 1950 hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. UUDS 1950 ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang Perubahan Konstitusi Sementara Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar Sosial Republik Indonesia, dalam Sidang Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta.

·         Mengunakan sistem multipartai dengan asas partai politik yang berbeda-beda.

·         Pemilu dengan sistem proposional (seimbang ).

Sistem proporsional ada beberapa sistem yang merupakan kebalikan dari sistem distrik. Dalam sistem proporsional jumlah penduduk di suatu wilayah tidak berpengaruh terhadap jumlah wakilnya di pemerintahan. Daerah pemilihan juga cukup luas (setara propinsi di Indonesia) sehingga membuat jumlah daerah pemilihan tidak sebanyak pada sistem distrik. Caleg yang akan maju menurut sistem proporsional ini tidaklah harus berasal dari daerah pemilihan, melainkan dapat berasal dari daerah lain.

·         Ekonomi nasional dengan sistem mekanisme pasar (liberalisme).

Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang(jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta).

·         Rule of Law
Rule of law adalah istilah dari tradisi common law dan berbeda dengan persamaannya dalam tradisi hukum Kontinental, yaitu Rechtsstaat (negara yang diatur oleh hukum). Keduanya memerlukan prosedur yang adil (procedural fairness), due process dan persamaan di depan hukum, tetapi rule of law juga sering dianggap memerlukan pemisahan kekuasaan, perlindungan hak asasi manusia tertentu dan demokratisasi.

·         Sistem politik nonsekuler
Sekularisme atau sekulerisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu.
·         ABRI kurang berperan dalam sistem politik masa ini.

2.       Sistem politik Demokrasi terpimpin(5 juli 1959 – 11 maret 1966)
Sistem politik demokrasi terpimpin memiliki karakteristik sebagai berikut:

·         Dasar Negara Pancasila diperas menjadi trisila yakni, sosionasionalisme, sosio-demokrasi, dan ketuhanan. Lalu diperas lagi menjadi ekasila yakni, gotong royong dengan naskom.
Sosio - nasionalisme adalah “nasionalisme masyarakat”, nasionalisme yang mencari selamatnya seluruh masyarakat dan yang bertindak menurut wet-wetnya masyarakat itu . Artinya, nasionalisme yang dijalankan atas dasar kepentingan masyarakat secara keseluruhan yang mana segala tinadakan-tindakannya mempunyai makna kontekstual dalam masyarakat itu sendiri. It’s society mine.
Sosio - demokrasi dapat diartikan sebagai demokrasi masyarakat. Suatu demokrasi yang berdiri diatas dua kaki dalam masyarakat, tidak tundik pada kepentingan satu kelompok saja, atau demokrasi yang diartikan sama dengan demokrasi ala Prancis atau Inggris.

·         Bedasarkan UUD 1945

·         Sistem banyak partai dengan asas yang berbeda-beda.

·         Sistem ekonomi terpimpin manipol USDEK (UUD-sosial, Demokrasi-Ekonomi Terpimpin), yakni dengan nasionalisasi (pengambilalihan) perusahaan asing.
Soekarno pada masa Demokrasi Terpimpin, selain bahwa MANIPOL/USDEK adalah akronim dari Manifesto politik / Undang-undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin dan Kepribadian Indonesia.

Istilah 'manifesto' sendiri yang saya ketahui adalah pernyataan sikap suatu kelompok atau seseorang yang diumumkan kepada publik dan sering bermuatan politis, salah satunya ya MANIPOL/USDEK ini.

MANIPOL/USDEK merupakan satu-kesatuan dengan Pancasila, boleh dikata: Pancasila pedomannya, MANIPOL/USDEK pelaksanaannya.


·         Tidak ada pemilu

·         Rule of law
Rule of law adalah istilah dari tradisi common law dan berbeda dengan persamaannya dalam tradisi hukum Kontinental, yaitu Rechtsstaat (negara yang diatur oleh hukum). Keduanya memerlukan prosedur yang adil (procedural fairness), due process dan persamaan di depan hukum, tetapi rule of law juga sering dianggap memerlukan pemisahan kekuasaan, perlindungan hak asasi manusia tertentu dan demokratisasi

·         Sistem politik nonsekuler
Sekularisme atau sekulerisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu.
·         ABRI kurang berperan dalam sistem politik ini.
3.       Sistem politik Demokrasi Pancasila
a)      Sistem politik orde baru (11 maret 1966 s.d. 21 Mei 1998). Sistem politik pada masa orde baru berdasarkan pada asas-asas sebagai berikut:
·         Dasar Negara Pancasila
·         Konstitusi UUD 1945
·         Sistem tiga partai politik dengan asas tunggal Pancasila, dan Golkar sebagai kekuatan mayoritas di parlemen guna mendukung kebijakan presiden soeharto.
·         Pemilu dengan sistem perwakilan berimbang dengan stelsel daftar
sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan sistem stelsel daftar, artinya besarnya kekuatan perwakilan organisasi dalam DPR dan DPRD, berimbang dengan besarnya dukungan pemilih karena pemilih memberikan su-aranya kepada Organisasi Peserta Pemilu.
·         Sistem ekonomi pasar dan koperasi
·         Rule of Law
Rule of law adalah istilah dari tradisi common law dan berbeda dengan persamaannya dalam tradisi hukum Kontinental, yaitu Rechtsstaat (negara yang diatur oleh hukum). Keduanya memerlukan prosedur yang adil (procedural fairness), due process dan persamaan di depan hukum, tetapi rule of law juga sering dianggap memerlukan pemisahan kekuasaan, perlindungan hak asasi manusia tertentu dan demokratisasi
·         Sistem politik nonsekuler
Sekularisme atau sekulerisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu.
·         ABRI berperan dalam politik melalui doktrin dwi-fungsi ABRI
Dwi-fungsi ABRI adalah suatu dokrin di lingkungan Militer Indonesia yang menyebutkan bahwa TNI memiliki dua tugas, yaitu pertama menjaga keamanan dan ketertiban negara dan kedua memegang kekuasaan dan mengatur negara
b)     Sistem politik Reformasi (21 Mei 1998-sekarang). Sistem politik Reformasi berdasarkan asas-asas berikut:
·         Dasar Negara Pancasila
·         Konstitusi UUD 1945 yang diamandemen
·         Berlaku sistem multipartai dengan dibolehkannya asas lain selama tidak bertentangan dengan Pancasila
sistem multi partai adalah sistem kepartaian suatu negara yang memiliki banyak partai dan tidak hanya satu partai saja yang dominan.
·         Pemilu dengan sistem perwakilan berimbang dengan daftar terbuka dan sistem distrik berwakil banyak.
sistem perwakilan berimbang (proporsional representation atau yang sering disebut multi- member constituency) ialah bahwa jumlah kursi parlemen yang diperoleh suatu golongan atau partai adalah sesuai dengan jumlah suara yang diperolehnya dalam masyarakat.
Sistem distrik  yaitu sistem yang berdasarkan lokasi daerah pemilihan, bukan berdasarkan jumlah penduduk. Dari semua calon, hanya ada satu pemenang. Dengan begitu, daerah yang sedikit penduduknya memiliki wakil yang sama dengan daerah yang banyak penduduknya, dan tentu saja banyak suara terbuang. Karena wakil yang akan dipilih adalah orangnya langsung, maka pemilih bisa akrab dengan wakilnya.

·         Rule of Law
Rule of law adalah istilah dari tradisi common law dan berbeda dengan persamaannya dalam tradisi hukum Kontinental, yaitu Rechtsstaat (negara yang diatur oleh hukum). Keduanya memerlukan prosedur yang adil (procedural fairness), due process dan persamaan di depan hukum, tetapi rule of law juga sering dianggap memerlukan pemisahan kekuasaan, perlindungan hak asasi manusia tertentu dan demokratisasi

·         Sistem politik nonsekuler
Sekularisme atau sekulerisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu.

·         TNI tidak berperan lagi dalam sistem politik, yakni dihapusnya dwi-fungsi ABRI
Dwi-fungsi ABRI adalah suatu dokrin di lingkungan Militer Indonesia yang menyebutkan bahwa TNI memiliki dua tugas, yaitu pertama menjaga keamanan dan ketertiban negara dan kedua memegang kekuasaan dan mengatur negara.

Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia




A.    Kekuatan Budaya masyarakat Indonesia
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai aset yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki Indonesia berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.
Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain.
Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti belajar tarian khas suat daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki cirri khas yang unik.
Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa, Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.

B.     Sistem Kepercayaan / Religi
Di Indonesia terdiri dari lima agama besar, yaitu: Islam, Protestan, Katolik, Hindu, dan Budha. Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan di dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya. Di tahun 1998, kira-kira 88% dari 222 juta penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 5% Protestan, 3% Katholik, 2% Hindu, 1% Buddha, dan 1% kepercayaan lainnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penganut agama Islam di Indonesia lebih mendominasi dari pada keempat agama yang lain.
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”. Pemerintah secara resmi hanya mengakui lima agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, dan Budha.
Dengan banyaknya agama atau aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Bukan berarti bahwa selalu terjadi penekanan terhadap agama lain. Namun hal ini mulai berkurang semenjak demokrasi di Indonesia mulai ditegakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting di dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia. Tapi, satu hal yang sangat menonjol yaitu bahwa kebebasan sangat dijunjung tinggi dalam hal ini. Semuanya hidup secara damai. Inilah yang membuat bangsa Indonesia terkenal dengan keanekaragamannya.

C.    Kelemahan Budaya masyarakat Indonesia
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meningalkan cirri khas dari budaya tersebut.
Minimnya komunikasi budaya, kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antar suku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.
Kurangnya pembelajaran budaya, pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta bagaiman cara mengadaptasi budaya lokal di tengan perkembangan zaman.

D.    Tantangan bagi Budaya masyarakat Indonesia
Perubahan lingkungan alam dan fisik, perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola pikir serta pola hidup masyakrkat juga ikut berubah
Kemajuan Teknologi, meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi salah satu factor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal. Misalnya, sistem sasi (sistem asli masyarakat dalam mengelola sumber daya kelautan/daratan) dikawasan Maluku dan Irian Jaya. Sistem sasi mengatur tata cara serta musim penangkapan ikan di wilayah adatnya, namun hal ini mulai tidak di lupakan oleh masyarakatnya.
Masuknya Budaya Asing, masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri agar budaya lokal tetap terjaga. Dalam hal ini, peran budaya lokal diperlukan sebagai penyeimbang di tengah perkembangan zaman.
Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia.
Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja.
Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas.
Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka.
Di sisi lain, ada beberapa seni pertunjukan yang tetap eksis tetapi telah mengalami perubahan fungsi. Ada pula kesenian yang mampu beradaptasi dan mentransformasikan diri dengan teknologi komunikasi yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat, misalnya saja kesenian tradisional “Ketoprak” yang dipopulerkan ke layar kaca oleh kelompok Srimulat. Kenyataan di atas menunjukkan kesenian ketoprak sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama ketoprak yang disajikan dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung. Dari segi bentuk pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telah terbukti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain ketoprak masih ada kesenian lain yang tetap bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologi mutakhir yaitu wayang kulit.

E.     Peran mahasiswa dalam kebudayaan
Kita sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin kebudayaan kita menjadi pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya luar. Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka dalam pelestarian seni dan budaya daerah.
Optimalisasi peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Jalur Intrakurikuler dilakukan dengan menjadikan seni dan budaya daerah sebagai substansi mata kuliah; sedangkan jalur ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui pemanfaatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) kesenian dan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk pelestarian seni dan budaya daerah.
a.        Jalur Intrakurikuler
Untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah diperlukan adanya pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah. Tanpa adanya pemahaman yang baik terhadap hal itu, mustahil mahasiswa dapat menjalankan peran itu dengan baik.  Peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui jalur intrakurikuler; artinya seni dan budaya daerah dijadikan sebagai salah satu substansi atau materi pembelajaran dalam satu mata kuliah atau dijadikan sebagai mata kuliah.
Kemungkinan yang pertama dapat dilakukan melalui mata kuliah  Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) bagi mahasiswa program studi eksakta, dan Ilmu Budaya Dasar dan Antropologi Budaya bagi mahasiswa program studi ilmu sosial. Dalam dua mata kuliah itu terdapat beberapa pokok bahasan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah yaitu tentang manusia dan kebudayaan, manusia dan peradaban, dan manusia, sains teknologi, dan seni.
Kemungkinan yang kedua tampaknya telah diakomodasi dalam kurikulum program studi-program studi yang termasuk dalam rumpun ilmu budaya seperti program studi di lingkungan Fakultas Sastra atau Fakultas Ilmu Budaya. Beberapa mata kuliah yang secara khusus dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman terhadap seni dan budaya daerah adalah Masyarakat dan Kesenian Indonesia, Manusia dan Kebudayaan Indonesia, dan Masyarakat dan Kebudayaan Pesisir. Melalui mata kuliah-mata kuliah itu, mahasiswa dapat diberi penugasan untuk melihat, memahami,  mengapresiasi, mendokumentasi, dan membahas seni dan budaya daerah. Dengan kegiatan-kegiatan semacam itu pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daearah akan meningkat yang juga telah melakukan pelestarian.
Jalur intrakurikuler lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman bahkan mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa-mahasiswa yang telah mendapatkan pemahaman yang mencukupi terhadap seni dan budaya daerah dapat berkiprah langsung dalam pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah.
b.        Jalur Ekstrakurikuler
Pembentukan dan pemanfaatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian Riau misalnya dengan Universitas lain merupakan langkah lain yang dapat ditempuh untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Sehubungan dengan hal itu, pimpinan perguruan tinggi perlu mendorong pembentukan UKM Kesenian Daerah.
Lembaga kemahasiswaan itu merupakan wahana yang sangat strategis untuk upaya-upaya tersebut, karena mereka adalah mahasiswa yang benar-benar berminat dan berbakat dalam bidang seni tradisi. Latihan-latihan secara rutin sebagai salah satu bentuk kegiatan UKM kesenian daerah Riau misalnya yang pada gilirannya akan berujung pada pementasan atau pergelaran merupakan bentuk nyata dari pelestarian seni dan budaya daerah.
Selain itu, Mahasiswa bisa membuat Forum-forum festival seni mahasiswa semacam Pekan Seni Mahasiswa merupakan wahana yang lain untuk pengoptimalan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah kita sebagai masyarakat Indonesia ini.